Minggu, 16 Oktober 2011

PENGARUH ELECTROSTATIK POTENTIAL THERAPY PADA TUBUH MANUSIA




Beberapa Pengaruh Terapi Energi Potential pada Tubuh Manusia




Pengaruh Tegangan Tinggi  Positif :

Mengaktifkan Sistem Syaraf Simpatik, Syaraf Pusat dan Pernafasan.
Secara umum terapi ini direkomendasikan untuk menjaga kesehatan kebanyakan orang.



Pengaruh Energi Potential Negatif(Untuk Istirahat dan Penyeimbangan) : 

·         Menyeimbangkan Fungsi Kation dan Anion pda membran sel, menaikan
metabolisme dan membangun sistem kekebalan tubuh.

·         Menaikkan Rasio Kation Kalsium dan Sodium dalam darah dan mempercepai
aliran darah menuju alkali lemah.

·         Tegangan Negatif dapat memurnikan darah dan mengaktifkan faktor-faktor yang
perlu untuk hati sehingga meringankan beban kerja fungsi hati dan juga fungsi
saluran pencernaan.

·         Sistem Saraf Otonom yang mengatur fungsi organ-organ bagian dalam, pembuluh darah dan sistem sekresi internal mencapai keseimbangan dengan menyerap Anion.

·         Tegangan Negatif dapat menghilangkan rasa sakit dan proses penyembuhan luka.



Pengaruh Energi Frekwensi Tinggi :

·         Gelombang getaran menghasilkan efek menghangatkan yang menaktifkan Sel dan
membakar kelebihan lemak dalam tubuh sehingga membentuk tubuh Ideal.

·         Gelombang energi mengaktifkan dan membuat sel-sel otak lebih muda, mencegah
proses penuaan organ-organ, mengembalikan energi yang hilang.

·         Getaran halus dari energi gelombang menghasilkan efek hangat, temperatur tubuh
akan naik +/- 2o  dan memperlancar peredaran darah.

·         Memurnikan darah, membuang racun, mempercepat sirkulasi darah, metabolisme,
menghilangkan stress dan memperbaiki kualitas tidur.

·         Getaran halus 72.000 Hz membantu mempertahankan energi biologis dan
memperbaiki daya tahan tubuh.



.













































































    

Kamis, 22 September 2011

Gempur Kanker dengan Listrik Statis

Terapi Tumor dengan Medan Listrik Statis
Di ringkas dari tulisan Yuni Ikawati,di Harian Kompas, Jumat, 26 Agustus 2011.

Kanker hingga kini menjadi pembunuh nomor satu di dunia dan Indonesia. Berbagai upaya medis ditempuh untuk menaklukkannya, salah satunya dengan listrik statis berdaya rendah. Dalam uji coba, teknik ini bisa menyembuhkan tiga kasus kanker stadium lanjut.
Kanker atau tumor terbentuk akibat mutasi gen yang tak terkendali sehingga menjadi sel yang tidak diperlukan tubuh. Berbeda dari sel normal, sel kanker dapat terus tumbuh atau bereplikasi. Sel kanker juga mampu menginvasi jaringan di sekitarnya dan membentuk anak sebar.
Tahun lalu, pakar tomografi, Warsito Purwo Taruno, menemukan cara baru menaklukkan kanker, yaitu dengan medan listrik statis yang disebut electrical capacitance volume tomography (ECVT). Lalu, dalam program postdoktoral di Ohio University selama lima tahun hingga 2003, Warsito berhasil menciptakan tomografi tiga dimensi yang statis dan dinamis.
Menurut dia, ECVT dapat membunuh sel kanker melalui pancaran listrik statis yang terpancar secara terus-menerus. Gelombang listrik ini dapat mengganggu proses pembelahan sel kanker hingga menghancurkannya.
Hal ini telah dibuktikan melalui penelitiannya di laboratorium Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Percobaan pada sel kanker menunjukkan, ECVT dapat mematikan 30 persen sel kanker dalam waktu tiga hari.
Uji terbatas
Tahap selanjutnya, Warsito merancang prototipe untuk terapi kanker payudara. Alat terapi kanker payudara terdiri dari satu set pakaian menyerupai baju senam atau kutang dan satu panel kontrol elektronik yang terhubung ke elektroda.
Dalam pakaian berbahan khusus ini dipasang dua kutub elektroda yang ditempatkan di antara lokasi tumor atau kanker yang menjadi target. Elektroda tersebut dialiri listrik oleh panel kontrol elektronik berupa kotak kecil yang berisi baterai.
Dalam kondisi aktif, elektroda positif di satu sisi akan memancarkan gelombang listrik magnet yang kemudian ditangkap elektroda negatif di sisi lainnya. Pancaran gelombang listrik ini membentuk medan listrik di antara dua katoda. Karena berada di antara dua kutub elektroda itu, kanker akan terpengaruh oleh medan listrik itu.
Apa yang terjadi jika tumor dipengaruhi gelombang listrik statis itu? "Gelombang listrik ini akan memengaruhi pembelahan kromosom sel. Akibatnya, sel tumor itu tidak membelah, malah hancur," ujarnya.
Terapi kanker dengan sistem listrik statis mulai dikembangkan pada Mei 2010. Alat ini telah diterapkan pada Juni 2010 untuk terapi kanker payudara stadiun empat yang telah bermetastasis atau menyebar ke kelenjar limpa.
Namun, dengan terapi listrik statis ini, dalam waktu sebulan hasilnya telah negatif.
Alat ini juga telah menyembuhkan pasien kanker nesofarink stadium tiga setelah menjalani perawatan selama tiga bulan. Untuk itu, dirancang penutup kepala dan wajah. Pasien kanker rahim stadium 2-3 juga dapat disembuhkan. Untuk pasien ini dibuat pakaian berelektroda berupa celana dalam.
Dengan menggunakan pakaian yang dilengkapi elektroda pemancar gelombang listrik itu, terapi listrik statis bisa terfokus. Listriknya menggunakan arus tak langsung dan berdaya rendah, hanya 9 volt, dan dengan frekuensi antara 50 kilohertz dan 5 megahertz.
Teknik ini memiliki kelebihan lain, yaitu kecepatan pemindaiannya hanya memakan waktu seperseratus detik.
Terapi dengan alat ini berlangsung selama 24 jam nonstop selama sebulan hingga tiga bulan. Adapun untuk pencegahan, pemakaiannya delapan jam sehari.
Uji klinis
Keberhasilan Warsito dan timnya di Edwar Technology menyembuhkan tiga kasus kanker itu mendapat sambutan dari India, yang menawarkan kerja sama dalam melakukan uji klinis di Negeri Gajah itu.
Untuk uji coba itu disediakan 1.000 relawan. Langkah ini akan mengarah pada perolehan sertifikat dari Food and Drug Agency (FDA). "Jika sertifikat ini dapat diperoleh, akan terbuka aplikasi sistem terapi kanker ini di seluruh dunia," ujarnya. Jika berhasil, tahun depan India memesan 100.000 unit.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, menurut Warsito, harus dilakukan diagnosis kondisi tumor atau kanker, antara lain lokasi dan ukurannya. Dari hasil diagnosis itu baru didesain alat, posisi elektroda, dan komputasi optimal medan listrik yang akan dibangkitkan untuk mematikan kanker. Untuk itu, Warsito dan timnya tengah mengembangkan sistem diagnosis kanker dengan sistem yang sama berbasis tomografi.http://terapimedanlistrikstatis.blogspot.com/2011/09/gempur-kanker-dengan-listrik-statis.html